Tentang kopi
dan aroma kenikmatannya
Memberikan
sensasi rasa istmewah
Menembus batas
cakrawala
Mengisyaratkan
kesudahan yang tak pernah ada
Tentang senja,
pekat jingga mempesona
Goresan tinta
emas semesta
Keindahan jagat,
warna warni kehidupan
Terukir dalam
balutan kasih sang pencipta
Kopi dan
senja
Dua harmoni
kehidupan berpadu rasa menyatu
Saling melengkapi
tanpa batas canda gurau
Menjelaskan makna
kehidupan tanpa ujung pangkal
Tak mampu
dipisahkan oleh iri dan kedengkian
Karena rasa
dan keindahan telah kuat mengikat
Kopi dan
senja
Dua simbol
kehidupan yang kini hadir bersentuhan
Mengingatkan
tentang rasa yang pantas bahagia
Dan keindahan
yang pantas dikagumi
Sebab rasa
dan keindahan adalah kedamaian sesungguhnya
Aku
Penikmat kopi,
mencari aroma dari sudut-sudut puing
Mengubah puing-puing
menjadi landasan kokoh
Tanpa perlu
menguras energi kesia-siaan
Sebab hatiku
senantiasa sadar akan rasa yang sesungguhnya
Bukan dendam,
bukan iri, bukan dengki, bukan pula rakus
Sebab kopi
mengajariku tentang rasa pahit yang harus dinikmati
Kamu
Pengagum senja,
pengembara keindahan semesta jagat
Penikmat keagungan
pencipta dalam bathin
Memberimu warna
pada kehidupan, bahwa silam bukanlah akhir
Kamu merajai
senja, sebagai tuan atas perkara kehidupan
Sebab semesta
selalu ada pada setiap senja yang kau
lalui
Bagimu,
senja seumpama surga kehidupan
Berkuasa atas
masa depan dan kebahagiaan
Aku dan Kamu
Dua energi
kedamaian yang senantias hidup
Merefleksikan
keagungan hidup di atas dunia fana
Tiada penghalang
bagi kedua kodrat ini menyatu
Ukuran semesta
bukanlah ukuran duniawi
Sebab berpasrah
pada kekuatan Ilahi adalah wujud kesempurnaan
Karena simponi
kehidupan ini telah menyatu dalam hati kita
Kopi dan
Senja
Dua kodrat
yang mempertemukan Aku dan Kamu
Waikabubak,
26 Juli 2017