Dua kata
pembuka, mengawali sapaan hangat terdalam
Mungkin,
Bukan
sombong, bukan melupakan, bukan pula meninggalkan
Antara
pekerjaan dan rutinitas
Sulit
dibedakan pada waktu yang bersamaan
Tidak salah
satunya, dua-duanya berjalanan beriringan
Sahabat
bernaung payung SSBS
Dalam hati
penuh cinta
Bermekar kebahagiaan
terhormat
Rasa syukur mendalam
atas kebesaran sastra
Sastra yang
kian menjadi santapan bathin
Membuka
cakrawala kita seluas-seluasnya
Menerjemahkan
kehidupan pada keadaan nyata
Akan arti
perziarahan yang sesunguhnya
Cinta dan
keindahan sastra
Menjad
bagian tak terpisahkan antara jiwa dan raga
Hidup dan
keabadian bagi kesemestaan alam
Terus
berjuang, berkarya demi generasi cucu
Sampai pada
tak berkesudahan waktu
Selalu hidup
dan bernafas sepanjang masa
Apa abar
sahabatku,
Cinta ini
terlanjur cinta mendalam akan sastra
Sulit bahkan
tak akan pernah dilupakan
Tak
terdefinisikan cinta dan keindahan sastra
Sastra
mengajariku tentang tentang cinta tanpa syarat
Dan bagiku
sastra adalah nafas kehidupan
Sastra
kadang meberi jedah untuk merenung
Adalah tepat
saya menulis ini sebagai bagian dari permenungan
Bahwa sastra
senantiasa hidup dalam keabadian
Demikianpun
saya, kita sekalian adalah nafas-nafas sastra
Yang terus
menulis, berjuang untuk perubahan
Demi anak
dan generasi selanjutnya.
Terima kasih
atas kepercayaan dan penghormatan ini
Bagiku, tak
ada pilihan selain berjuang untuk sastra
Terus
berkarya dan menghidupkan sastra
Apa kabar
sahabatku?
Saya baik-baik
saja,
Harapku,
kalian semua baik-baik adanya
Salam sastra
Waikabubak, 26
Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar