Kamis, 03 Agustus 2017

MARI MENGUKIR BAHAGIA





Hai hidup,
Seberapa panjang dijalani dengan penderitaan?
Seberapa kuat dihidupi sebagai beban dan kemalangan?
Dapatkah pergolakan itu menjadi bahasa jiwa yang manis dihayati?
Tanyakan pada daun bergoyang tentang dirimu tersandung nestapa
Bahwa kehidupan ini hanyalah titipan Ilahi untuk kebahagiaan

Jauh sebelum kau, aku, kita tercipta
Telah ada pahit pada punggung bumi menganga
Yang mana hanya ada angan dan logika
Bukan tentang derita yang akan kau kecap
Sebab dunia telah penuh dengan kemunafikan dan kebencian

Kekejian, dengki dan pelecehan adalah makanan lezat kaum munafik
Jalani saja kebebasanmu, aku, kita, bukan tentang keinginan mereka
Bahwa moral dan akhlak sudah menjadi tanggung jabawmu, aku dan kita
Karena moral dan akhlak mereka belumlah sesempurna awal penciptaan

Mari mengukir bahagia dalam cinta dan kebebasan
Untuk apa merajai derita yang tak pantas ditanggung
Kita adalah pribadi utuh dalam segala kepunyaan
Tak ada gading yang tidak mungkin retak

Sudah, sudahah
Pencobaan katanya adalah ujian semesta atas kehidupan
Karena itu percayalah pada kehendak Ilahi
Jalan kehidupan ini semestinya kebebasan cinta tanpa syarat

Kita yakini kekuatan Ilahi telah menjadi berkat
Setiap orang pantas mendaptkannya
Dan tak satupun dapat menghalangi jaminan Ilahi
Kita telah menjadi hak istimewah atas janji sang pencipta

Mari mengukir bahagia sebagaiman kita terbentuk
Jangan takut dan jangan ragu kebesaran Semesta
Percayalah, kita semua adalah anugerah terindah
Dan marilah melawan kebencian dan kemunafikan

Kita manusia-manusia bahagia

Tambolaka, 03 Agustus 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar