Sebut saja,
kita punya alam wisata yang indah, dan banyak, tapi belum sepenuhnya
teroptimalisasi untuk kesejahteraan masyarakat, meskipun masih terus digalakkan
perkembangannya oleh pemerintah.
Di samping
itu ada lagi sektor pertanian, peternakan, kelautan, perikanan, perdagangan,
budaya, sastra, kreatifitas pemuda dan masyarakat serta hal lainnya yang bisa
disaksikan potensinya, tapi ternyata belum teroptimalisasikan.
Apa buktinya?
Banyak perantau yang memilih menetap di tanah perantauan karena pesimis
terhadap potensi yang ada, dan sulit menyentuh langsung kampung halaman ini.
Kontribusinya ada, tapi pengembangan kehidupan masyarakat tak bisa hanya dengan
materi saja, butuh sentuhan komunikatif dari orang-orang yang memiliki kapabilitas.
Lalu,
bagaimana cara mengoptimalisasikannya? Salah satu upaya ialah media. Media
mampu memengaruhi budaya, atau tatanan kehidupan sosial masyarakat. Dalam Teori
Norma Budaya, Malvin DeFleur berpendapat bahwa media massa melalui program
tertentu dapat menguatkan budaya atau menguatkan budaya baru dengan cara
tertentu. Penekanan media pada siarannya akan memengaruhi masyarakat bertindak
sebagaimana yang ditampilkan oleh media terseut.
Selama ini,
perihal budaya kehidupan masyarakat condong ditampilkan pada fenomena yang
sensasional. Interpretasi terhadap nilai-nilai berita yang dianggap sebagai
esensi konten media cenderung pada hal yang mengundang reaksi ocehan belaka.
Akibat yang muncul, masyarakat berkomentar tanpa tahu harus berbuat apa yang
lebih baik. Biasanya terjadi pada kemunculan berita politik, kriminal, dan
krisis ekonomi.
Di sanalah
sebaiknya perlu diperhatikan, bahwa masyarakat butuh media yang menyoroti
bagaimana printilan teknis yang berkaitan dengan kehidupan mereka, sebagai
sarana informatif dan edukatif. Jika hal terebut terpenuhi, masyarakat akan
dapat mengikuti hal positif yang disebarkan oleh awak media.
Dan, di sana
pulalah kekurangan Sumba, media massa masih terkesan lesu. Sorotan hanya
cenderung pada kasus dan kebijakan pemerintahan, di samping itu hanya ada
hiburan-hiburan dan secuil kajian tentang hal edukatif yang berkaitan dengan
masyarakat.
Maka dari
itu, perlu adanya media massa yang menyoroti perkembangan masyarakat, sekecil
apapun progress hidup yang mereka lalui, dan edukasi apa yang dapat diberikan
agar mereka tumbuh dengan pemanfaatan potensi kampung yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar