Kamis, 29 Juni 2017

SUMBAKU SASTRAKU




Bukanlah sebuah ilusi Sumba yang menawan
Bukan pula cerita dongeng layaknya negeri utupia
Tentang Sumba dihasut halusinasi pemburu sajak
Suara-suara padang menyamar bak deretan puisi kaldu

Keanggunan padang sabana membentang
Bercumbu sastra kerinduan Semesta
Dari punggung bukit menguning
Kuda sandel meringkik syair ilalang
Musafir sajak merajut mimpi bersama hening

Tentang pantai, pasir putih kilau berkelip
Anak pantai berlari membekas tapak kaki
Kicauan burung darat menebar kemesraan
Seumpama pasir tertuang puisi kedamaian
Puisi-puisi dari serpihan pasir jejak langkah

Dan rumah menjulang angkasa
Sejuk, teduh di bawah atap alang-alang
Barisan kubur purba terjaga sakral
Anak tanah memutar gasing di pekarangan
Ibu rentah menyulam kain mengukir sastra leluhur
Garis demi garis sajak terlukis menikmat

Tentang hutan rimba merimbun
Sang penyair menulis syair dedaun gugur
Menghidup alam kebutuhan hidup
Menebar harum mewangi cendana 
Berlimpah kayu kebaikan Semesta


Dengarlah suara sajak-sajak  ini
Jadikan Sumba satra kehidupan


Tambolaka, 29 Juni 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar