Senin, 19 Juni 2017

DOSAKU PADA SABANA




Yang terjadi adalah........
Membiarkan sabana dimakan jaman
Dikeroyok kaum kapitalis
Pemangsa berdarah dingin
Yang bersembunyi dibalik wajah polos

Penjajah itu telah lama pergi
Masa-masa gelap dulu sudah hilang
Kini, model baru pemiskinan dimulai
Harta leluhur digarap pemodal

Dulu, adu domba mencakup suku dan golongan
Saat ini saudara kandung pun di adu
Demi uang dan keserakahan jaman
Tak bermoral dan sungguh biadab

Dosaku, berubah tangis mendalam
Menatap kosong tandusnya alam sabana
Pelan-pelan habis digilas mangsa
Kesengsaraan tak lama lagi menghantui sabana

Otak-otak dicuci rupiah
Mataku menjadi buta
Tanah-tanah moyang habis terjual

Dosaku tak akan berkesudahan
Dikenang abadi oleh anak cucu
Sengsara anak-anak sabana berkepanjangan
Sedangkan mereka penguasa harta
Bersorak girang dalam kebejatan

Dosa.......dosaku ini tetaplah dosa
Sabanaku akan musnah seketika
Anak-ankaku terpinggirkan
Bebukitan sabana tak lama lagi akan rata

Kini, sajak-sajak ilalang
Menjadi tanda pengakuan dosaku
Kuseruhkan syair-syair dari lorong bebukitan
Dari gersangnya padang sabana
Kulantunkan bait-bait puisi
Sejengkal tanah ilalang tak’kan lepas
Sabanaku berontak penuh amarah
Jangan ganggu kedamaian sabana ini

Dosa ini akan kutebus sesegera mungkin
Demi rinduku lagi pada ringkikan suara kuda
Suara yang keluar dari antara ilalang sabana
Suara yang menggetarkan semangatku

Padamu sabana, aku bersumpah!!
Dalam syair-syairku
Aku akan menebus dosa-dosaku

Tambolaka, 20 Juni 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar