Minggu, 11 Juni 2017

NAMUN SENYUMMU TETAP MENGIKUTI




Pernah ku mencoba tuk sembunyi

Namun seyummu tetap mengikuti


Kemana pun aku pergi bayangmu mengejar

Bersembunyi dimana pun selalu engkau temukan

Dua bait lagu legendaris di atas
Menggambarkan siapa diriku sebenarnya
Tentang kamu, yang selalu mencuri perhatianku
Tentang hadirmu, yang sulit untuk dilupakan

Walau senyum dan bayang mu yang tersisa
Hatiku senantiasa takut kehilangan kamu
Mungkin pura-pura bahagia dan gembira
Adalah cara terbaik menyembunyikan rinduku

Dari setiap lorong dan ruang gelap ku lalui
Setiap jengkal kaki berpijak, yang kudapati hanyalah rindu
Entah kah itu aku takut kehilagan kamu
Atau mungkin aku terlalu sayang kamu
Susah untuk dijelaskan, namun menyatu dengan kenangan

Jalan yang pernah ku lewati
Kapan dan dimana pun aku berada
kamu selalu hadir mengisi kekosongan bathin
Berbicara dari nadi ke nadi, menghembuskan napas
Tanpa ujung rindu dan kepastian arah
Hanya keresahan yang kurasakan

Dalam kesibukan apa pun
Terhanyut dalam keramaian sekali pun
Aku selalu menyediakan jedah waktu
Mengingat dan memikirkan kamu
Dan itu terjadi sepanjang aku sadar
Bahwa aku masih bernapas dan hidup

Kurang lebih aku ingin bernapas tanpa kamu
Yang terjadi, napas kehidupanku adalah kamu
Mungkin kah aku akan terus hidup.........?
Jika nanti kamu akan dan telah pergi selamanya
Apa yang dapat aku perbuat?
Jawbannya adalah saat itu juga aku telah tiada

Tambolaka, 11 Juni 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar