Pernah ku
mencoba tuk sembunyi
Namun seyummu
tetap mengikuti
Kemana pun
aku pergi bayangmu mengejar
Bersembunyi dimana
pun selalu engkau temukan
Dua bait
lagu legendaris di atas
Menggambarkan
siapa diriku sebenarnya
Tentang kamu,
yang selalu mencuri perhatianku
Tentang hadirmu,
yang sulit untuk dilupakan
Walau senyum
dan bayang mu yang tersisa
Hatiku senantiasa
takut kehilangan kamu
Mungkin pura-pura
bahagia dan gembira
Adalah cara
terbaik menyembunyikan rinduku
Dari setiap lorong
dan ruang gelap ku lalui
Setiap jengkal
kaki berpijak, yang kudapati hanyalah rindu
Entah kah
itu aku takut kehilagan kamu
Atau mungkin
aku terlalu sayang kamu
Susah untuk
dijelaskan, namun menyatu dengan kenangan
Jalan yang
pernah ku lewati
Kapan dan
dimana pun aku berada
kamu selalu
hadir mengisi kekosongan bathin
Berbicara dari
nadi ke nadi, menghembuskan napas
Tanpa ujung
rindu dan kepastian arah
Hanya keresahan
yang kurasakan
Dalam kesibukan
apa pun
Terhanyut dalam
keramaian sekali pun
Aku selalu
menyediakan jedah waktu
Mengingat
dan memikirkan kamu
Dan itu
terjadi sepanjang aku sadar
Bahwa aku
masih bernapas dan hidup
Kurang lebih
aku ingin bernapas tanpa kamu
Yang terjadi,
napas kehidupanku adalah kamu
Mungkin kah
aku akan terus hidup.........?
Jika nanti kamu
akan dan telah pergi selamanya
Apa yang
dapat aku perbuat?
Jawbannya adalah
saat itu juga aku telah tiada
Tambolaka, 11
Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar